Badan Cuaca Jepang ungkap risiko gempa bumi “besar” meningkat
Peringatan ini dikeluarkan setelah Jepang bagian barat daya diguncang gempa kuat berkekuatan 7,1 pada Kamis (8/8), sehingga memaksa Perdana Menteri Fumio Kishida membatalkan perjalanannya ke Asia Tengah pada Jumat.
Kyodo News yang berbasis di Tokyo, dengan mengutip pernyataan Badan Meteorologi Jepang, melaporkan guncangan gempa kuat itu adalah “peringatan pertama untuk daerah sekitar Palung Nankai” , yang membentang dari Jepang barat daya hingga Jepang tengah.
“Dalam skenario terburuk, gempa bumi dahsyat dapat mengguncang wilayah yang luas di Jepang — dari wilayah Kanto yang berpusat di Tokyo hingga wilayah Kyushu di barat daya — dan gelombang tsunami tinggi dapat melanda wilayah pesisir dari Kanto hingga Okinawa,” kata badan tersebut.
Beberapa cedera dan kerusakan pada bangunan dilaporkan di Miyazaki dan dua provinsi tetangga setelah gempa bumi mengguncang wilayah tersebut pada Kamis.
Sebelumnya pada hari Tahun Baru 2024 ini, Jepang dihantam oleh gempa bumi kuat berkekuatan 7,6 yang menewaskan 238 orang, sementara sedikitnya 19 orang masih hilang di Semenanjung Noto di Jepang tengah.
PM Kishida dijadwalkan terbang ke Astana untuk menjadi ketua bersama dalam KTT pertama dengan negara-negara Asia Tengah — Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Setelah itu, ia akan terbang ke Mongolia untuk bertemu dengan Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh, serta Perdana Menteri Luvsannamsrai Oyun-Erdene.
Namun, program yang telah dijadwalkan itu ditunda akibat terjadinya gempa beberpa hari lalu.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Gempa berkekuatan 7,1 guncang Jepang, picu peringatan tsunami
Baca juga: BMKG: Potensi tsunami di Jepang tidak berdampak ke wilayah Indonesia
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Post Comment