Banjir Dan Intervensi Kerusakan Hutan

Oleh : Yayang Dea Pitaloka  Mahasiswa Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim

NUSANTARANEWS. co. Bireuen – Salah satu bencana alam yang paling sering melanda berbagai wilayah, terutama di Indonesia, adalah banjir.

Fenomena ini tidak hanya menyebabkan banyak kerugian materi, tetapi juga menimbulkan ancaman terhadap keselamatan jiwa manusia.

Kerusuhan hutan adalah salah satu faktor utama yang memperburuk kondisi banjir.Tanah yang kehilangan lapisan pelindung ini menjadi rapuh dan rentan terhadap erosi besar, yang mempercepat pendangkalan sungai.

” Saya akan membahas cara kerusakan hutan menyebabkan banjir.

Sebagai seseorang yang tumbuh di wilayah yang rawan banjir, saya sering menyaksikan kerusakan yang disebabkan oleh banjir. ”

Kekhawatiran banjir selalu menghantui masyarakat setiap kali musim hujan. Saya menyaksikan penurunan hutan di sekitar desa saya sebagai akibat dari pembukaan lahan untuk pertanian dan pemukiman dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini menyebabkan tanah kehilangan kapasitas untuk menyerap air, yang menyebabkan banjir saat hujan deras.

Pada tahun ini, desa kami dilanda banjir besar, yang merupakan pengalaman yang sangat membekas dalam ingatan saya. Selama beberapa hari, hujan yang banyak membuat sungai meluap dan merendam rumah-rumah penduduk.

Saya ingat bagaimana kami harus mengeluarkan barang berharga kami dan mencari tempat yang aman. Banyak orang kehilangan properti mereka, dan beberapa harus mengungsi selama beberapa minggu.

Melihat kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir membuat saya menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan, terutama hutan.

Siklus hidrologi terpengaruh langsung oleh kerusakan hutan. Hutan menampung air hujan dan mengatur aliran air ke sungai dan danau.

Ketika hutan ditebang atau dibakar, kapasitas tanah untuk menyerap air berkurang secara signifikan. Tanpa proses penyerapan yang memadai, air hujan akan langsung mengalir ke sungai, meningkatkan risiko banjir.

Selain itu, deforestasi menyebabkan erosi tanah. Tanah akan lebih mudah tergerus oleh air hujan jika tidak ada akar pohon yang kuat untuk menahan tanah.

Selain merusak lahan pertanian, erosi ini memperburuk kualitas air sungai yang sering tercemar oleh lumpur dan zat lainnya.

Untuk mengatasi banjir yang disebabkan oleh kerusakan hutan, diperlukan pendekatan yang mencakup beberapa aspek, terutama dalam menjaga lingkungan dari bencana alam, seperti informasi dari beberapa artikel yang saya dapatkan, bahwa alam ini perlu kita perhatikan secara bijaksana dan adil, sehingga menjadi suatu solusi yang efektif dalam menjaga alam ini terawat dan terkelola dengan baik.

Adapun solusi-solusi yang dimaksud di antaranya adalah program reforestasi memperbaiki ekosistem dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap air.

Pengelolaan hutan secara berkelanjutan harus menjadi prioritas utama sehingga dapat diterapkan dalam praktik pertanian yang ramah lingkungan yang tidak merusak hutan dan mendorong masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan. Sistem drainase berbasis vegetasi, taman kota, dan bioswale (saluran air alami) dapat membantu mengurangi limpasan air hujan ke sungai, dan mampu meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan dengan menciptakan ruang terbuka hijau.

Selain itu, pemerintah juga mampu menetapkan kebijakan berdasarkan pada regulasi yang telah ditetapkan seperti penebangan liar dan praktik lingkungan lainnya yang merusak ekosistem lainnya.

Namun, untuk mendukung keberlanjutan pengelolaan lingkungan yang baik dan terhindar dari perusakan alam terutama intervensi hutan secara berlebihan, perlu adanya pendidikan berbasis masyarakat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mempertahankan lingkungan, seperti pendidikan tentang dampak kerusakan hutan terhadap bencana alam seperti banjir harus diprioritaskan.

Apalagi kalau misalnya bisa dipadukan dengan kearifan lokal masing-masing daerah menjadi nilai utama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.

Kerusakan hutan dan banjir bukanlah masalah yang tidak dapat diselesaikan. (***)

banner 400x130
banner 400x130



Source link