Dispar: Monkey Forest Ubud tutup sementara imbas pohon tumbang
“Kejadian itu sudah kami komunikasikan dengan Kadispar Gianyar lebih lanjut, untuk sementara objek wisatanya ditutup dulu,” kata dia, di Denpasar, Rabu.
Tjok Pemayun mengatakan penutupan Monkey Forest dilakukan hingga objek wisata tersebut siap dikunjungi lagi, sebab sampai saat ini area yang terdampak pohon tumbang masih dibatasi garis polisi.
Dispar Bali belum dapat memastikan kapan objek wisata alam ini akan dibuka. Ia mengaku masih ingin melihat perkembangan situasi termasuk saat momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 nanti.
Baca juga: Pohon tumbang di Ubud, dua WNA meninggal dan tiga lainnya terluka
“Kalau bisa selesai cepat, kalau sudah oke mungkin bisa dibuka lagi, saat ini badan pengelola sudah memetakan (pohon), apalagi sebelumnya lama musim keringnya, sekarang ditambah musim pancaroba, hujan,” ujarnya pula.
Tjok Pemayun mengatakan lagi, pengelola objek wisata tersebut memetakan kondisi juga sebagai bentuk mitigasi bencana. Pihaknya sudah mengarahkan ini sejak sebelum kasus pohon tumbang di Monkey Forest, sebab Bali akan kedatangan lonjakan wisatawan saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Selain itu, arahannya semua objek wisata diminta menjaga kebersihan, agar wisatawan merasa nyaman dan mengurangi potensi kejadian yang tak diinginkan.
“Para pengelola atau usaha pariwisata sampaikan saja ke wisatawan bahwa ini kondisinya berdasarkan BMKG, cuaca begini, misalkan hujan siapkan payung atau jas hujan,” ujarnya lagi.
Baca juga: Polda Bali jelaskan kronologi dua WNA tertimpa pohon di Monkey Forest
Dalam kasus pohon tumbang di Monkey Forest tercatat dua orang korban wisatawan asing meninggal dunia, dan satu orang sedang dalam perawatan.
“Yang sakit sudah ditangani di klinik dan ditanggung semua oleh badan pengelola, asuransi juga sudah, yang penting tercakup dengan asuransi, pengobatannya juga ditanggung oleh badan pengelola,“ kata Tjok Pemayun.