Hotel di Bali serap produk lokal dukung ekosistemnya pariwisata



Denpasar (ANTARA) – Sejumlah perhotelan besar di Bali menyerap produk lokal untuk mendukung ekosistem pariwisata yang inklusif dan mendorong geliat ekonomi daerah.

“Tidak hanya kemajuan ekonomi masyarakat tetapi juga memperkuat identitas Bali,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Cokorda Bagus Pemayun di Denpasar, Bali, Jumat.

Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Perumda Darma Santika Kabupaten Tabanan, Bali, dengan perwakilan perhotelan di bawah naungan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.

Meski tidak memberikan rincian isi dari kerja sama penyerapan produk lokal di perhotelan itu, namun ia memastikan kolaborasi itu memberikan keuangan pada wisatawan, pemerintah, dan masyarakat.

Tak hanya itu, lanjut dia, dapat menciptakan lapangan kerja dan menjaga kelestarian alam dan budaya Bali.

Baca juga: Dispar respons Fodor katakan Bali destinasi tak direkomendasikan di 2025

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menjelaskan kerja sama itu diharapkan menciptakan dampak berlipat ganda untuk pemberdayaan masyarakat melalui kehadiran produk lokal, memperkuat rantai pasok komoditas strategis ke industri perhotelan yang secara tidak langsung membantu stabilitas harga barang dan jasa.

”Apabila stabilitas harga terus terjaga maka dapat berdampak pula pada terjaganya daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat,” kata Erwin.

Kerja sama itu juga selaras dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.

Dalam kesempatan tersebut, Erwin juga menyampaikan beberapa tantangan dalam pengembangan pariwisata di Bali di antaranya menyangkut menjaga reputasi Bali sebagai tujuan wisata utama yang tidak hanya nasional tapi juga dunia.

Untuk itu, ia mendorong pentingnya menata pembangunan sesuai potensi wisata suatu daerah di Bali, memperkuat konektivitas antar-wilayah, memperkuat kelayakan sarana prasarana, memperkuat perizinan, dan mengoptimalkan digitalisasi guna meningkatkan akses pasar dan kualitas layanan.

Baca juga: Dispar Bali proyeksikan nilai pungutan wisman 2025 sudah sesuai situasi

Di sisi lain, Ketua PHRI Provinsi Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan Bali bersiap melangkah menuju pariwisata 5.0 yang mengedepankan keberlanjutan dan ekowisata.

Selain itu, kata dia, mengedepankan konektivitas global, serta pengalaman wisata yang dibantu oleh kecerdasan teknologi.

“Untuk itu, dibutuhkan sinergi yang baik antara para pelaku usaha, pemerintah, serta masyarakat Bali untuk menciptakan Bali sebagai destinasi pariwisata digital,” kata Wakil Gubernur Bali Periode 2018-2023 itu.

 

 



Source link