Eksekutor begal pembacok korban hingga tewas di AH Nasution Medan ditembak mati
NUSANTARANEWS.co, Medan — Tim Polrestabes Medan bersama Polsek Delitua kembali mengungkap kasus kejahatan jalanan atau begal yang terjadi di Jalan AH Nasution, Medan Johor.
Dalam pengungkapan itu, seorang pelaku bernama Muhammad Apriando Koto (MAK) harus diberikan tindakan tegas terukur hingga meregang nyawa karena berusaha melawan petugas ketika dilakukan penangkapan.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengatakan, pelaku MAK berdasarkan rekaman CCTV merupakan komplotan pelaku begal yang beraksi di Jalan AH Nasution, beberapa waktu lalu.
“Dalam aksinya pelaku MAK merupakan eksekutor yang membacok korban menggunakan senjata tajam hingga meninggal dunia,” terang Gidion didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Purba, di RS Bhayangkara Medan, Kamis (14/7/2024).
Kata Gidion, pelaku MAK ketika ditangkap melakukan perlawanan sehingga diberikan tindakan tegas terukur (meninggal dunia). Dalam kasus begal itu sudah tiga pelaku ditangkap.
“Komplotan pelaku begal ini sudah 16 kali beraksi melakukan kejahatan di Kota Medan dengan sasaran pengendara motor,” sebutnya.
Dari tangan para pelaku, disita barang bukti senjata tajam, jaket milik pelaku.
Gidion menegaskan, Polrestabes Medan bersama jajaran terus mengejar para pelaku begal lainnya yang dikenal sadis ini dalam menjalankan aksi mereka melakukan kejahatan pada masyarakat.
“Pada kesempatan ini saya terus menyampaikan agar para pelaku yang belum tertangkap untuk menyerahkan diri atau ditangkap dalam kondisi apa pun,” tegasnya.
Seperti diketahui, pengendara sepeda motor bernama Ade Prayetno warga Dusun IV, Gang Pringan, Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, ditemukan tewas dengan penuh luka pada Sabtu (26/10/2024). Informasi yang diperoleh, pemotor itu tewas setelah menjadi korban begal saat melintas di Jalan AH Nasution, Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor.
Saat ditemukan, kondisi tubuh korban didapati beberapa luka pada bagian perut dan bahu sebelah kanan. Karena mengeluarkan banyak darah, nyawa korban pun tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia, seperti dikutip dari medanbisnisdaily.com, Jumat (15/11/2024).
(KTS/rel)