Gajah sumatra ditemukan mati dekat Taman Nasional Gunung Leuser Besitang Langkat

banner 400x130

NUSANTARANEWS.co, Medan — Seekor gajah sumatra (elephas maximus sumatranus) jantan ditemukan mati di dekat kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), di sekitar area perkebunan milik PT Rapala.

Temuan bangkai gajah ini mengundang keprihatinan, mengingat satwa langka ini masuk dalam kategori spesies yang dilindungi dan terancam punah.

Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Utara bersama pihak kepolisian, termasuk Kapolsek Besitang AKP Sugiono SH MH dan jajarannya, turun langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Hal itu dibenarkan Kapolsek Besitang, Minggu (6/4/2025).

Gajah jantan yang diperkirakan berusia sekitar 12 tahun itu ditemukan dalam kondisi sudah membusuk, menandakan kematiannya telah lebih dari satu minggu.

Meski demikian, gading gajah masih dalam keadaan lengkap dan tidak ditemukan luka-luka pada bagian tubuh yang terlihat.

Untuk memastikan penyebab kematian, tim medis dari BKSDA mengambil sampel dari isi lambung dan usus untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

Gading gajah tersebut telah diamankan pihak BKSDA Sumut guna menghindari potensi pencurian atau perdagangan ilegal. Sedangkan bangkai gajah dikuburkan di lokasi penemuan.

Hingga berita ini diolah, belum ada keterangan resmi dari pihak BKSDA mengenai hasil pemeriksaan medis maupun dugaan penyebab kematian gajah tersebut. Penemuan ini menambah daftar panjang kematian gajah sumatra di wilayah Langkat.

Sebelumnya, pada April 2022, seekor gajah betina ditemukan mati di kebun jeruk milik warga di Kecamatan Besitang. Gajah tersebut ditemukan dengan banyak luka tusukan dan usus terburai, serta caling (gading kecil) telah hilang.

Berdasarkan hasil nekropsi saat itu, diduga gajah mati akibat tusukan gading dari gajah jantan yang menyerang karena penolakan kawin. Tak menutup kemungkinan, ada juga dugaan pengambilan caling oleh masyarakat setelah kematian hewan itu.

Kematian beruntun gajah-gajah ini menyoroti pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap habitat mereka serta perlindungan yang lebih serius terhadap spesies yang kian langka ini, seperti dikutip dari medanbisnisdaily.com, Minggu (6/4/2025) sore.

(KTS/rel)



Source link

You May Have Missed