CEO Kinerja Group Risdiana Wiryatni: Hadapi Tahun 2025 Dengan Optimisme
NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Kita semua harus optimis menghadapi segala tantangan yang ada di hadapan kita, apalagi di tengah situasi ekonomi nasional saat ini. Tahun 2025 ini adalah tahun penuh tantangan, terlebih di kalangan pelaku usaha. Dan kita harus menghadapinya dengan penuh keyakinan dan optimisme.
Hal itu disampaikan CEO Kinerja Group Risdiana Wiryatni, melalui keterangan di Jakarta, Senin 30 Desember 2024.
“ Kita semua harus optimis, bahwa rintangan-rintangan tersebut bisa kita atasi. Segala ujian, tantangan dan hambatan, khususnya bagi kita pelaku usaha harus dihadapi dengan optimisme. Dan saya meyakini, Insha Allah, kita akan mampu menghadapinya,” kata Risdiana
Risdiana mengingatkan kepada semua elemen, termasuk pelaku usaha, untuk tidak menyerah,selalu berusaha, dan berserah diri kepada Allah SWT, dalam menghadapi berbagai rintangan yang ada.
“ Tahan banting, tahan uji, dan selalu tawakal dan selalu berserah diri kepada Allah SWT, dengan tetap berusaha dan berikhtiar. Jangan ada pesimisme. Allah SWT memiliki cara sendiri untuk menguatkan hambaNya, dan pastinya akan memberi jalan keluar atas segala kesulitan,” ungkapnya.
Risdiana mengungkapkan, di tahun 2025 ini, kita harus bisa membangun semangat, meski kita berada pada titik yang tidak menguntungkan.
“ Optimisme dan harapan bisa menjadi kekuatan yang dahsyat. Jangan pernah kehilangan harapan. Badai akan membuat orang lebih kuat dan badai tidak pernah bertahan selamanya,” ujarnya.
Risdiana menungkapkan, berdasarkan analisis tahun 2025 sebagai tahun penuh tantangan.
Tantangan bidang ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi global akan melambat sebagai dampak perang dagang, inflasi, dan ketidakpastian politik. Kemudian kenaikan suku bunga yang akan berpengaruh engaruh pada kredit dan konsumsi serta stabilitas keuangan sebagai imbas dari risiko krisis keuangan global
Risdiana menambahkan, pada 2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 5-6 persen, inflasi 3-4 persen, dan angka pengangguran 4-5 persen.
“ Strategi menghadapi tantangan yang perlu dilakukan pemerintah adalah diversifikasi ekonomi, investasi infrastruktur, pengebangan SDM, inovasi teknologi dan kebijakan publik yang efektif,” ulas Risdiana.
“ Tahun baru bukan sekadar pergantian angka di kalender. Ia adalah momentum bermakna, mengajak kita untuk merenungkan jejak langkah yang telah ditempuh, mensyukuri nikmat yang telah diberikan, dan menata ulang niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ini adalah saat yang tepat untuk menyadari bahwa setiap detik dalam hidup kita adalah kesempatan, dan setiap langkah adalah peluang menuju keberkahan,” pungkas Risdiana
[jgd/red]