KPU Denpasar gelar simulasi targetkan pemilih 30 detik di balik bilik
Ketua KPU Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggaraeni di Denpasar, Bali, Minggu, mengatakan lewat simulasi ini penyelenggara menargetkan pemilih menghabiskan waktu hanya 30 detik di balik bilik suara.
“Kami berharap tidak lebih dari 30 detik ya untuk dua jenis pemilihan, karena kan ada hampir 600 orang pemilih, kalau pelaksanaannya hanya 6 jam artinya 60 menit kali 6 jam hanya bisa 360 orang,” kata dia.
“Kalau sampai 1 menit per pemilih sepertinya kan kurang waktu, tapi ya ini bisa dibagi di empat bilik suara, jadi maksimal lah di balik biliknya tidak lebih dari 1 menit,” sambung Sekar.
Proses simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini sendiri melibatkan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) TPS 25 dengan panitia pemungutan suara (PPS) Kelurahan Padangsambian, dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) Denpasar Barat.
KPU Denpasar sengaja melakukan kegiatan ini jelang Pilkada Serentak 27 November 2024 guna memberi pembekalan ke badan ad hoc mereka itu.
Selain itu agar mereka dapat memetakan potensi masalah yang mungkin muncul di TPS.
“Sehingga berdasarkan itu kita bisa melakukan antisipasi di hari pemungutan suara, baik terkait waktu jam 7.00-13.00 Wita apakah mencukupi, tapi kami rasa waktunya cukup,” ujar Sekar.
Pemilihan lokasi simulasi juga didasari oleh jumlah pemilih riil di TPS 25 yang hampir menyentuh angka maksimal, yaitu 580 daftar pemilih tetap, tiga pemilih pindahan, dan dua pemilih tambahan yang menggunakan KTP elektronik.
Proses simulasi juga dibuat senyata mungkin, dimana pengiriman logistik dan pembuatan TPS sudah dimulai sejak Sabtu (16/11) kemarin.
Pada pukul 6.45 Wita tadi para KPPS dan petugas ketertiban melakukan apel sumpah KPPS dan mulai menerima pemilih pukul 7.00 Wita.
Para pemilih diberikan dua jenis surat suara yaitu untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan wali kota dan wakil walikota, surat suara adalah surat palsu dengan jumlah pasangan lebih dari jumlah asli.
Nantinya setelah pukul 13.00 Wita akan dilakukan penghitungan suara sekaligus proses memasukkan hasil ke dalam sistem informasi rekapitulasi (Sirekap).
Seorang pemilih bernama Panji Yudha mengatakan proses simulasi berjalan lancar dan lebih mudah daripada saat Pemilu 2024 pada Februari lalu.
Ia berharap dengan adanya proses simulasi akan mempermudah masyarakat dalam menggunakan hak suara saat hari pemungutan nanti, apalagi setelah merasakan langsung prosesnya berlangsung cepat.
“Tadi pertama datang ke TPS memilih sesuai hak pilih, dari datang sampai selesai kurang lebih sih 3-5 menit saja, disini cuma memilih sedikit, dua saja, kalau pilpres kemarin lima surat jadi agak lama,” kata dia.