Jaya Negara: Paslon nomor urut 01 belum jeli lihat APBD Denpasar
“Mungkin timnya belum jeli melihat APBD padahal APBD kan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik transparan dan sebenarnya bisa lihat di website Denpasar, bisa dibuka,” kata Jaya Negara usai debat kedua Pilkada Denpasar.
Ia di Denpasar, Rabu malam, mengatakan ini sebab beberapa pernyataan pasangan Ngurah Ambara-Adi Susanto tidak mempertimbangkan program yang sudah dilakukan atau dirancangnya pada periode pertama sebagai Wali Kota Denpasar.
Salah satunya perihal dana BKK untuk kesejahteraan adat, dimana paslon Ngurah Ambara-Adi Susanto menjanjikan dana bantuan Rp100 juta untuk desa adat, Rp20 juta untuk banjar, dan Rp15 juta untuk seka taruna per tahun.
Sementara itu Pemkot Denpasar di bawah kepimpinan Jaya Negara dalam APBD Denpasar 2025 sudah menetapkan dana BKK desa adat Rp200 juta, banjar Rp30 juta, dan seka taruna Rp20 juta, jauh di atas visi misi Ngurah Ambara-Adi Susanto.
“Angka merupakan indikator untuk mengukur komitmen calon pemimpin dalam pelestarian budaya, kita harus mengkaji visi misi kandidat sebelah untuk melihat mana terbaik mana yang harus diterapkan dipertimbangkan,” ujar Jaya Negara.
“Sekarang kita lihat dia punya gagasan tapi angka kita sudah jauh di atas itu, jadi kami bertanya ini gimana caranya kerja,” sambung kader PDI Perjuangan itu.
Selain itu petahana di Pilkada Denpasar tersebut menyoroti rencana pasangan calon nomor urut 01 membangun rumah aman bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
Jaya Negara menjelaskan bahwa rumah singgah serupa memang sudah disiapkan untuk dimulai pembangunannya pada 2025.
“DID (dana insentif daerah)-nya sudah, kita bangun dengan anggaran Rp2,4 miliar tinggal kerjakan, bahkan rumah terpadu tidak hanya rumah singgah bagi korban kekerasan tapi ada pusat pembelajaran keluarga,” kata dia.
Sementara itu Calon Wakil Walikota Denpasar Nomor Urut 01 Adi Susanto mengatakan apabila terpilih akan mengikuti pembagian dana APBD Denpasar 2025 yang sudah disahkan, namun mulai 2026 akan menjalankan pembagian anggaran sesuai visi misinya.
Diketahui debat kedua Pilkada Denpasar dengan tema Denpasar Kota Ku Denpasar Rumah Ku yang digelar KPU Denpasar merupakan debat terakhir, dimana sub tema dalam debat ini adalah adat dan budaya, anak dan perempuan, kesehatan, kelompok disabilitas, kelompok marginal, dan tata kelola pemerintahan.