Hasil pemilu AS tunjukkan Partai Republik semakin perkasa memerintah


Jakarta (ANTARA) – Partai Republik kembali menguasai pucuk eksekutif Amerika Serikat usai Donald Trump menang dalam Pemilihan Presiden AS 2024 mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Namun, dalam Pemilu AS kali ini, pemilih tak hanya menentukan calon presiden pilihannya; mereka juga memilih anggota DPR AS dan Senat AS yang mereka kehendaki untuk mewakili suara mereka di tingkat pusat.

Sedari awal pekan ini, hasil penghitungan suara Pemilihan Legislatif AS 2024 mengindikasikan bahwa Partai Republik juga akan unggul dalam capaian jumlah kursi di kedua kamar Kongres AS, yaitu DPR dan Senat.

Mari kita lihat sejauh mana kemenangan Partai Republik dalam Pemilu AS 2024 kali ini.

Hasil Pemilu Presiden AS

Setelah suara dari seluruh 50 negara bagian AS rampung dihitung, Donald Trump dipastikan meraih 312 suara elektoral, melewati ambang batas 270 suara elektoral (electoral votes) yang diperlukan untuk menang Pilpres AS.

Sementara calon dari Partai Demokrat sekaligus petahana Wakil Presiden Kamala Harris hanya berhasil mengantongi 226 suara elektoral.

Kemenangan Trump berpangkal dari keberhasilannya merebut suara elektoral dari 6 negara bagian kunci (swing states), yaitu Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin, yang pada Pilpres 2020 lalu memenangkan Joe Biden.

Selain itu, Trump juga meraih perolehan suara pemilih sebesar 50,2 persen, setara dengan 76.057.063 suara, jauh melampaui Harris yang hanya mengantongi 48,2 persen atau setara 73.119.230 suara.

Hal ini berbanding terbalik dengan saat Trump memenangi Pilpres 2016 melawan Hillary Clinton, di mana saat itu ia hanya meraih 46,09 persen suara popular (popular votes) dibanding Clinton yang mendapat 48,18 persen.

Trump menang pada 2016 karena ia unggul di lebih banyak negara bagian di AS, sehingga ia mendapatkan lebih banyak suara elektoral– yang menjadi penentu sebenarnya dalam Pilpres AS.

Baca juga: Biden janjikan transisi pemerintahan yang mulus kepada Trump

Hasil Pemilu Senat AS

Partai Republik kini juga unggul di Senat AS dengan menguasai 53 dari 100 kursi, sementara Partai Demokrat kali ini hanya memiliki 47 kursi. Dua senator independen yang berkoalisi dengan Partai Demokrat – Bernie Sanders dan Angus King – berhasil mempertahankan kursi mereka.

Dengan kemenangan tersebut, Partai Republik berhasil merebut Senat AS dari Partai Demokrat, yang menjadi kelompok mayoritas di sana sejak 2020.

Sebelum Pemilu Senat 2024, Partai Demokrat unggul dengan bantuan dua senator yang berkoalisi dengan mereka meski jumlah kursi mereka dengan Partai Republik sama-sama 49 kursi.

Salah satu faktor yang membuat Partai Republik unggul dalam Pemilu Senat kali ini adalah karena ada 19 kursi Senator Partai Demokrat – serta 4 kursi senator independen – yang ditentukan tahun ini, lebih banyak dibanding Partai Republik yang hanya perlu mempertahankan 11 kursi.

Patut dicatat, dalam pemilu kali ini, hanya 34 dari 100 Senat AS yang dipertandingkan. Hal itu karena institusi tersebut menganut sistem pemilihan bertahap, di mana hanya sepertiga kursi Senat yang diperebutkan dalam pemilu setiap dua tahun sekali.

Hasil Pemilu DPR AS

Tak hanya perkasa di Senat AS, Partai Republik berhasil memenangi setidaknya 218 kursi DPR AS, sebagaimana dilaporkan Associated Press (AP) pada Rabu (13/11), sehingga mencapai ambang batas yang dibutuhkan untuk meraih jumlah kursi mayoritas dari seluruh 435 kursi di DPR AS.

Sementara, Partai Demokrat baru meraih 209 kursi DPR.

Hingga saat ini, masih ada 8 kursi lagi yang hasilnya masih dihitung, dan menurut perhitungan cepat AP, Partai Demokrat dan Partai Republik masing-masing memperoleh empat kursi.

Dengan proyeksi ini, Partai Republik diprediksi akan mempertahankan kursi mayoritas di DPR AS yang berhasil mereka raih sejak Pemilu 2022.

 

Konsekuensi

Berdasarkan hasil Pemilu AS 2024, Partai Republik dipastikan menguasai sepenuhnya tampuk kepemimpinan eksekutif maupun kedua kamar di Kongres AS untuk pertama kali sejak 2019.

Dalam diskursus politik AS, Partai Republik kini berhasil mencapai “trifecta”, yaitu kondisi di mana satu partai politik berhasil mengendalikan cabang pemerintahan eksekutif dan legislatif.

Kemenangan tersebut membuat mereka semakin perkasa memerintah AS dan memuluskan rencana kerja pemerintahan Donald Trump yang membutuhkan persetujuan dewan legislatif.

Persetujuan legislatif secara utuh itu penting karena penolakan dari salah satu kamar Kongres dapat menggugurkan suatu RUU.

Dengan kedua kamar legislatif kini dikuasai Partai Republik, Trump akan mendapat dorongan lebih untuk memenuhi janji kampanye dan melaksanakan rencana kebijakan yang dipandang cukup drastis.

Selain itu, Trump akan semakin mudah mendapatkan calon menteri maupun pejabat yang ia kehendaki karena Partai Republik kini menguasai Senat AS — di mana calon menteri kabinet maupun hakim Mahkamah Agung yang dicalonkan Presiden AS harus disetujui oleh Senat.

Baca juga: Trump tunjuk Rubio jadi menlu AS pada masa jabatannya yang kedua

Baca juga: Trump tunjuk menhan, dubes AS untuk Israel untuk pemerintahan barunya

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024

Source link