Bupati Buleleng minta guru upayakan lama sekolah
Penjabat Bupati Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana berharap para guru di daerah itu mampu meningkatkan lama sekolah siswa-siswi yang selama ini masih menjadi permasalahan krusial di sektor pendidikan.
“Kabupaten Buleleng masih memiliki permasalahan yang perlu diakui dalam sektor pendidikan dan harus segera dicarikan solusi,” kata Lihadnyana saat ditemui usai mengikuti kegiatan puncak peringatan Hari Guru Nasional Kabupaten Buleleng yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Jumat.
Saat ini indeks atau rata-rata lama sekolah di Kabupaten Buleleng masih berada di posisi 7,9 tahun. Angka ini di bawah wajib belajar yang diterapkan pemerintah pusat yakni 12 tahun, serta di bawah rata-rata Provinsi Bali yang 9,5 tahun.
“Ini harus dilakukan inovasi sehingga benar-benar nanti Buleleng itu tidak ada yang putus sekolah,” ungkapnya.
Lihadnyana juga mengharapkan kepada guru-guru di Buleleng untuk saling menjaga dan meningkatkan perhatian kepada siswa-siswi. Perhatian serta kegiatan-kegiatan positif harus ditambah untuk menghindarkan anak didik kepada kegiatan yang tidak baik. Sehingga, anak-anak didik diharapkan jauh terhindar dari judi online, pornografi, apalagi peredaran maupun penggunaan narkoba.
“Harus kita persempit ruang waktu untuk dia bisa melakukan itu. Syaratnya adalah memanfaatkan waktu itu untuk belajar, belajar, belajar,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Lihadnyana juga menyampaikan hal terkait HUT Korps Pegawai Republik Indonesia yang mana guru ASN juga termasuk ke dalamnya. Korpri yang sudah mencapai usia 53 tahun diharapkan menjadi alat pemersatu dan alat perekat dalam mempelopori nilai-nilai dan budaya luhur di daerah masing-masing.
“ASN saya juga mengucapkan terima kasih telah mewujudkan kondusivitas dalam pilkada dua hari yang lalu. Kepada para guru berita baik dari Bapak Presiden terkait kesejahteraan guru haruslah dibayar dengan tanggung jawab untuk semakin memajukan pendidikan,” papar Lihadnyana.