KDEI Taipei imbau WNI di Taiwan waspadai dampak Taifun Krathon


Jakarta (ANTARA) – Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei mengimbau WNI yang menetap di Taiwan, khususnya di pesisir timur pulau tersebut, untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul Taifun Krathon yang melanda Taiwan pada Senin waktu setempat.

Berdasarkan pengumuman tertulis di media sosial KDEI Taipei yang dipantau pada Senin, pemerintah setempat telah meliburkan aktivitas sekolah dan kerja di daerah-daerah terdampak taifun.

Daerah-daerah tersebut antara lain Kota Hualien, Kabupaten Pingtung yang meliputi Kota Hengchun, Checheng, Manzhou, Fangshan, Shizi, dan Mudan, serta Kota Lanyu di Kabupaten Taitung.

“WNI di wilayah tersebut diimbau tidak keluar rumah atau kediaman, kecuali untuk keperluan mendesak dengan memperhatikan situasi dan kondisi di wilayah masing-masing,” demikian imbauan KDEI Taipei.

KDEI Taipei turut mengimbau WNI untuk tetap mengikuti perkembangan informasi dari otoritas setempat.

WNI yang terdampak langsung Taifun Krathon atau mengetahui informasi soal WNI lain yang terdampak dapat menghubungi bagian PWNI-Pensosbud KDEI Taipei melalui saluran telepon +886-901-132-000 atau +886-987-587-000.

Otoritas Taiwan sebelumnya menyatakan peringatan cuaca pada Minggu (29/9) waktu setempat menyusul Taifun Krathon yang diperkirakan melanda Pulau Taiwan mulai pekan ini.

Dilaporkan Xinhua, di samping meliburkan aktivitas sekolah dan kerja, otoritas setempat juga menangguhkan layanan kereta. Selain itu, jalan bebas hambatan yang jalurnya menyusuri pesisir Hualien ditutup akibat longsor.

Sementara menurut informasi badan cuaca pusat (CWA) Taiwan, badai yang pertama kali terdeteksi di tenggara Pulau Taiwan tersebut diperkirakan akan bergerak dengan kecepatan 9 kilometer per jam ke arah barat laut, sebelum menerjang daratan pulau tersebut.

Baca juga: Topan Koinu sapu Taiwan, sekolah dan kantor diliburkan

Baca juga: Kemlu imbau WNI di Taiwan tetap waspada gempa susulan

Baca juga: Kemlu: Tidak ada WNI terdampak gempa susulan di Taiwan


 

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024

Source link