Macron tawarkan model pengembangan AI Eropa, bebas pengaruh AS, China
“Saya pikir Eropa, tempat lahirnya Renaisans (kebangkitan iptek) … dan, umumnya, kemampuan untuk menempatkan manusia di pusat segalanya, memiliki sesuatu untuk dikatakan dan dilakukan untuk kecerdasan buatan. Maksud saya, (Eropa harus) memiliki model inovatif campuran, baik negara maupun swasta, untuk berhasil membuat kecerdasan buatan melayani tujuan kolektif kita,” kata Macron dalam sebuah konferensi yang didedikasikan untuk teknologi digital yang berlangsung di kota Novi Sad, Serbia.
Eropa harus mengembangkan model AI yang berbeda dari model China, yang sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah, serta tidak sama dengan model AS, yang sepenuhnya didasarkan pada sektor swasta, tambah Macron, dengan menyebutkan bahwa model campuran akan memberikan pilihan kolektif.
Untuk mengurangi kesenjangan pengembangan, model inovatif Eropa perlu memiliki dasar ilmiah, dipandu oleh standar yang sama, dan bergantung pada keputusan yang “disepakati dan terbuka,” tambah pemimpin Prancis tersebut.
“Risiko utama kita adalah bergantung pada keputusan non-Eropa dan mengikuti mereka sebagai standar. Begitu Anda masuk ke dalam sistem seperti itu, Anda mungkin memiliki semua kemajuan di dunia, tetapi Anda tidak lagi berdaulat. Oleh karena itu, jika Anda menggunakan perkembangan AS atau China, Anda mungkin membuat beberapa regulasi, … tetapi Anda tidak membuat keputusan secara mandiri,” kata Macron.
Macron tiba di Serbia dalam kunjungan balasan dua hari pada 29 Agustus, setelah kunjungan Presiden Serbia Aleksandar Vucic ke Paris pada bulan April.
Kedua pihak membahas kerja sama di bidang pertahanan, energi, ekonomi, dan teknologi informasi.
Sumber : Sputnik-OANA
Baca juga: Prancis berencana gunakan AI untuk kontrol massa pada Olimpiade Paris
Baca juga: Samsung akuisisi startup teknologi medis AI asal Prancis, Sonio
Baca juga: Penembak jitu, penyelam, AI amankan upacara pembukaan Olimpiade Paris
Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024