KJRI Cape Town pererat hubungan Indonesia-Afsel lewat Festival Keramat
Konsul Jenderal RI (Konjen RI) Cape Town Tudiono, melalui rilis pers yang diperoleh ANTARA, Sabtu, mengatakan bahwa persiapan Festival Kramat dilakukan dengan mengadakan pertemuan dengan
Imam Adam Philander dari Macassar dan Ebrahim Peters – Sekretaris Asosiasi Islam Nurul Latief, di Wisma Konjen Cape Town.
Pertemuan dimaksudkan untuk membahas rencana penyelenggaraan Festival Kramat dan sejumlah upaya untuk mempererat hubungan Indonesia dengan masyarakat Cape Malay, khususnya di daerah Macassar, Afsel.
Festival Keramat merupakan acara untuk mengenang, menghormati dan mendoakan Syekh Yusuf, ulama asal Makasar yang pertama kali membawa dan menyebarkan Islam ke Cape Town, Afsel.
Syekh Yusuf merupakan ulama penyiar Islam pertama di Afrika Selatan. Dia dianugerahi penghargaan dari Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Afrika Selatan atas perlawanan melawan kolonialisme.
Syekh Yusuf juga menginspirasi Nelson Mandela dalam perjuangan melawan apartheid. Pada 2005, Presiden Afrika Selatan Oliver Reginald Thambo menganugerahi dia dengan the Order of the Companions of OR Tambo in Gold.
Untuk mengenang, menghormati dan mendoakan Syekh Yusuf, Komunitas Cape Malay setiap April melakukan ziarah ke makam (kramat) Syekh Yusuf di daerah Macassar, Cape Town dan menyelenggarakan Festival Kramat.
Tudiono menilai Festival Kramat sebagai tradisi ratusan tahun yang harus dijaga.
“Festival tersebut menjadi instrumen penting untuk memperkuat silaturahmi. Selain itu, untuk promosi aneka kuliner, produk-produk dan berbagai ragam tari budaya nusantara,” katanya.
Kramat Festival juga, kata dia, sangat penting untuk merekatkan Indonesia dengan Cape Town, yang memiliki kedekatan hubungan sosial budaya sejak lama.
Baca juga: KJRI Cape Town berharap WNI berkontribusi sesuai peran masing-masing
Baca juga: KJRI Cape Town pulangkan ABK WNI meninggal di Laut Atlantik
Baca juga: Konjen RI ajak pebisnis Cape Town gunakan peluang bisnis di Indonesia
Pewarta: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024