Khidmat, Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Washington DC
Upacara pengibaran bendera kebangsaan, Merah Putih, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia untuk kawasan Washington DC dan sekitarnya berlangsung di Wisma Indonesia, kediaman resmi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS).
Peringatan Kemerdekaan RI tahun ini berlangsung singkat dan khidmat, dengan dihadiri oleh sekitar 400 warga dan diaspora Indonesia, bersama para pejabat dan anggota staf serta anggota keluarga mereka.
Upacara pengibaran bendera dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) KBRI Washington DC, Ida Bagus Made (Sade) Bimantara dan Mayor Marinir Herwan Putra sebagai komandan upacara.
Ida Bagus Made Bimantara, yang akrab dipanggil Sade, menyampaikan perbedaan peringatan kemerdekaan tahun ini dibandingkan dengan sebelumnya adalah momentumnya.
“Sejak awal perayaannya juga dimaksudkan untuk menyambut 75 tahun hubungan Indonesia dengan AS. Ini kita laksanakan dengan sejumlah inisiatif dan kegiatan di berbagai sektor, bisnis, budaya, militer dan lain-lainnya. Saya bergembira, bulan Agustus ini merupakan puncak perayaan dengan pengibaran bendera,” papar Sade.
Di antara peserta upacara pengibaran bendera di Wisma Indonesia, terdapat sejumlah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di AS, khususnya di sekitar ibu kota AS. Mereka hadir dengan wajah berseri-seri karena mendapat pengalaman pertama merayakan kemerdekaan Indonesia di AS.
Bella Intan Aulia adalah mahasiswa yang sedang menempuh studi S2 di John Hopkins University.
‘’Aku excited dan penasaran karena ini yang pertama kalinya (ikut) upacara di AS, jadi sangat bersemangat,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya, Huzil Afwa, sedang menempuh studi S2 di George Washington University setelah menyelesaikan studi S1-nya di Jepang.
“Excited sekali karena sudah lumayan lama tidak kembali ke Indonesia. Jadinya, melihat wajah-wajah sesama bangsa, saya merasa bangga juga ya. Saya ingin bertemu orang yang sukses, misalnya yang bekerja di Bank Dunia, dan ini menjadi tempat networking juga,” kata Huzil.
Sekitar 20 mahasiswa lainnya yang hadir dalam upacara itu juga tengah menempuh studi di perguruan tinggi Northern Virginia Community College untuk program-program studi yang lebih singkat (sekitar 10 bulan) untuk kelulusan bersertifikat. Para mahasiswa ini berbaur dengan kelompok masyarakat Indonesia lainnya.
Sulih Boedi Santoso, warga (keturunan) Indonesia, menghadiri acara pengibaran bendera di Wisma Indonesia untuk pertama kalinya, meski dia sudah bermukim di AS selama 25 tahun.
“Waktu detik-detik pembacaan proklamasi ya sempat merinding, karena sudah lama sekali. Setiap tahun saya datang kemari kalau ada acara bazar, cuma kalau upacara baru pertama kali ini karena kesibukan kerja,” ujarnya.
Pada upacara peringatan ini, KBRI di Washington DC juga memberikan penghargaan kepada sejumlah staf yang telah mengabdi selama 40 tahun. Salah satunya adalah Errol Johannes Tandaju. Ia mengaku gembira mendapat penghargaan. Sebagai staf KBRI, ia menganggap hubungan Indonesia dan AS telah berlangsung baik.
“Selama ini sih bagus ya hubungan AS sama Indonesia, kelihatannya bagus, apalagi minggu depan tanggal 25 Agustus akan ada acara ‘Wow Indonesia’” kata Tandaju.
Wow Indonesia Festival ini akan diselenggarakan di Pennsylvania Avenue, sebuah jalan utama di Washington DC. Pesta dan pagelaran ini akan menampilkan beragam budaya serta tarian Indonesia.
Menutup rangkaian peringatan 17 Agustus di Wisma Indonesia, masyarakat berkesempatan menikmati sajian makanan khas Indonesia, sejumlah lomba-lomba khas 17-an dan ditutup dengan upacara penurunan bendera yang berlangsung pada sore hari. [my/uh]