Ketua MA Bangladesh mundur di tengah tekanan mahasiswa


Moskow (ANTARA) – Ketua Mahkamah Agung (MA) Bangladesh Obaidul Hassan mengajukan pengunduran diri kepada Kementerian Hukum di tengah tekanan mahasiswa yang melancarkan protes, lapor media Bangladesh pada Sabtu.

Keputusan itu diambil Hassan setelah salah satu pemimpin aksi protes mengeluarkan ultimatum yang meminta Hassan mundur, seperti dilaporkan surat kabar Dhaka Tribune.

Presiden Bangladesh Mohammad Shahabuddin diperkirakan akan mengambil tindakan sehubungan dengan pengunduran diri ketua MA tersebut.

Lima hakim dari Divisi Banding Mahkamah Agung dikabarkan juga akan mundur bersama Hassan.

Aksi protes di seluruh wilayah Bangladesh dimulai setelah Gerakan Mahasiswa Anti Diskriminasi pada Minggu (4/8) mengumumkan “tidak akan bekerja sama” dengan pihak berwenang.  

Bentrokan antara mahasiswa, polisi, dan kalangan pendukung pemerintah meningkat menjadi kerusuhan.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina kemudian mengundurkan diri di tengah kerusuhan.

Pada Senin (5/8), sejumlah media berita melansir bahwa Hasina bersama saudara perempuannya telah meninggalkan kediaman resminya di Dhaka dan melarikan diri ke India. Kabar itu dikonfirmasi Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.

Selanjutnya pada Kamis (8/8), bankir sekaligus ekonom penerima Nobel Perdamaian Muhammad Yunus dilantik sebagai perdana menteri sementara Bangladesh.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: M. Yunus dilantik sebagai kepala pemerintahan transisi Bangladesh

Baca juga: Kendati disiksa, pemimpin unjuk rasa bertekad bangun Bangladesh baru

 

Kerusuhan Bangladesh, Kemenlu RI minta WNI tetap waspada



Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024

Source link

Post Comment