BBI/BBWI Dorong Produk Lokal Naik Kelas
NUSANTARANEWS.co, Yogyakarta – Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, bersama Wakil Ketua Dekranasda DIY GKBRAY Paku Alam hadir dalam acara Seremonial Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI) 2024 di Pakuwon Mall Yogyakarta, Jum’at (09/08). Gernas BBI/BBWI merupakan sinergi dan kolaborasi antara kementerian dan lembaga, pemerintah daearah serta asosiasi, komunitas, top brand, yang bertujuan untuk mendorong produk lokal naik kelas, dan kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara.
“Grebeg UMKM DIY 2024, adalah lebih dari sekedar sebuah acara, tetapi menjadi manifestasi dari upaya kita bersama, untuk menciptakan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan”. Hal ini disampaikan oleh Sri Paduka, saat membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Acara Grebeg UMKM 2024 dilaksanakan beriringan dengan Gernas BBI/BBWI. Disampaikan bahwa, sinergi antara Gernas BBI dan Bangga Berwisata di Indonesia mampu membangun pondasi yang kokoh bagi UMKM. Sembilan puluh sembilan persen (99%) persen unit usaha adalah UMKM, dan 97 persen tenaga kerja berada di UMKM, dengan 60 persen produk dari UMKM berkontribusi, terhadap PDB Indonesia atau ekonomi secara keselurahan. Hal ini, yang menjadikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian. Disinilah pentingnya kolaborasi dan peran masing-masing pihak dalam mendukung dan memajukan UMKM.
“Disini kita melihat bukan hanya puluhan usaha kecil dan menengah, tetapi jutaan harapan yang akan meyala terang, menerangi setiap sudut negeri dengan ekonomi kreatif dan inovasi,” tutur Sri Paduka. Karena itu, sri Paduka mengimbau agar kita semua menjadi bagian dari perjalanan tersebut, dimana setiap warga negara mencapai kesejahteraan, tercapainya UMKM yang makmur, dan lahirnya kebanggan atas karya anak bangsa.
“Hari ini, kita berdiri untuk mendukung perubahan, yang akan mengantarkan Yogyakarta dan Indonesia, menuju masa depan gemilang,” tutup Sri Paduka. Dalam kesempatan yang sama Sri Paduka sebagai Wakil Ketua Komite Daerah Ekonomi & Keuangan Syariah DIY bersama kepala kantor perwakilan Bank Indonesia DIY (KaKPwBI DIY) Ibrahim, bersama-sama melaounching Aplikasi Jogja Berbagi: Digital ZISWAF & Bantu Masjid.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kantor perwakilan BI DIY dengan Dekranasda DIY. Dalam hal ini penandatanganan dilakukan oleh Ketua Harian Dekranasda DIY GKBRAY Paku Alam dan KaKPwBI DIY.
Selanjutnya, pada acara yang sama, Deputi Gubernur senior Bank Indonesia Destry Damayanti dalam sambutannya menyampaikan, bahwa acara hari ini adalah acara yang spesial. Dimana Gernas BBI/BBWI dilaksanakan sekaligus dengan dua agenda acara lainnya, yaitu Gerebeg UMKM DIY dan Semarak Ekonomi Syariah Yogyakarta. Semua kegiatan tersebut dilakukan, sebagai wujud komitmen, dan sinergi bersama untuk memperkuat ekonomi di daerah, melalui pengembangan ekonomi syariah dan UMKM.
Dalam sambutannya, Destry mengatakan, Gernas BBI/BBWI adalah acara yang sangat luar biasa, menggabungkan antara teknologi, budaya dan UMKM.
“Bahwa fakta teknologi dengan budaya kearifan lokal tidak perlu kita pertentangkan. Karena dia bisa tumbuh bersama-sama, budaya kita akan makin banyak dikenal di seluruh dunia,”jelasnya.
Indonesia memiliki potensi yang sangat baik dari sisi SDM. Indonesia memiliki banyak anak muda yang produktif, dengan membekali mereka skill, memberikan kesempatan yang lebar untuk inovasi dan kesempatan kerja. Indonesia juga memiliki banyak tempat tujuan wisata. Ketiga hal tersebut cerminan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia.
Destry mengajak seluruh peserta yang hadir untuk mendorong Gernas BBI/BBWI. “Terima kasih kepada semua yang sudah berpartisipasi bersama dengan kami ntuk mendorong UMKM,” ucapnya. Dalam mengembangkan UMKM, BI memiliki prinsip 3K. Yang pertama adalah komitmen untuk mendukung UMKM. kedua, konsistensi dalam mendukung UMKM. Dan yang ketiga adalah kolaborasi.
Bank Indonesia fokus kepada UMKM. Adapun syarat agar UMKM bisa maju untuk mendapatkan akses keuangan yaitu, dengan meningkatkan kemampuan manajemen, mempunyai tanggung jawab, konsisten dalam mengelola UMKM.
Ditegaskan olehnya, bahwa untuk mendukung UMKM BI mempunyai komitmen, konsistensi, dan kolaborasi. Namun demikian, UMKM juga diminta memiliki satu komitmen yang perlu di highlight yaitu, kualitas dari produk UMKM harus dapat terus dijaga, secara kuantitas harus bisa dinaikan. UMKM naik kelas dengan cara online, adanya konsistensi dan kapital atau modal. (Ft/Ind/Yd)
[Humas Pemda DIY]